Homoseksual, Awas !

26 05 2009

Wah….serem nian topik kita kali ini yaitu tentang homoseksual. Homo yang bakal kita bicarakan kali ini bukanlah homo pitecantropus, namun homo dalam bahasan ini adalah tentang kaum gay dan lesbian alias menyukai sesame jenis dalam hal seksualitas. Homo yang bukan sekadar banci, bencong, wadam atau cowok yang berperilaku kayak cewek. Tapi homo yang jadi obrolan kita kali ini adalah homo yang parah, yaitu hingga tataran kawin dengan sesama jenis. Di beberapa kalangan, mereka menolak dirinya disebut sebagai homo.? Sebutan gay dan lesbian terdengar lebih keren. Intinya mah saja aja, yaitu suka dengan sesama jenis.

Homo, problem masyarakat

Menyukai sesama jenis dalam hal ini adalah laki-laki mencintai laki-laki atau wanita mencinta wanita sangat tidak bisa dikatakan normal. Mencintai di sini bukan mencintai dalam arti persaudaraan, tapi mencintai secara birahi. Ada kelainan pastinya dalam jiwa orang yang mengidap ‘penyakit’ ini. Masalahnya, orang yang sedang terjangkit tidak menyadari kalo ia sakit. Wah, gawat juga kalo gini.

Di kalangan homo, salah satu pasangan ada yang berperan sok jadi wanita alias banci, wadam, atau wanita jadi-jadian. Tapi tak jarang juga kaum homo ini adalah lelaki tulen yang memang dia lebih menyukai sesama laki-laki sebagai penyaluran hasratnya. Siapa sih yang nggak tahu Mas Nunu alias si Keanu Reeves? Doi yang jelas-jelas tampangnya macho khas cowok banget plus tampan sampai bikin cewek tergila-gila, ternyata eh ternyata adalah seorang hombreng alias homoseks. Dia nggak tertarik dengan cewek lagi, tapi lebih memilih cowok untuk dijadikan pacar dan pelampiasan nafsu seksnya.

Memang sih, masyarakat Barat yang sekuler (memisahkan agama dari kehidupan) berpotensi besar untuk mempunyai warga yang ’sakit’ ini. Nggak heran banget, karena pola hidup mereka yang bebas antara lawan jenis, bisa membikin jenuh juga. Aurat cewek diobral di mana-mana. Nggak ada sesuatu pun dalam diri si cewek yang dianggap privacy. Jadilah lama-lama para cowok merasa bosan juga melihat pemandangan yang itu-itu mulu. Keindahan tubuh perempuan jadi nggak bikin minat lagi. Jadilah naluri seksual itu dilampiaskan ke sesama jenis, hiiiii…naudzhubillah.

Masyarakat Indonesia yang memang terkenal latah suka ikut-ikutan, jelas banget gampang terkena penyakit ini. Karena coba-coba, dorongan ekonomi bahkan hingga pelecehan seksual ketika masih kecil menjadi sebagian faktor pendorong munculnya sikap homo. Yang paling parah adalah ketika problem masyarakat ini dilegalkan secara akademis dan memakai Islam sebagai kedok. Beberapa IAIN di Indonesia bahkan terang-terangan mendukung kaum homo dengan memutarbalikkan ayat.

Homo, mulai berani unjuk diri

Kaum homoseks di dunia umumnya dan Indonesia khususnya, sudah tidak malu-malu lagi mengakui bahwa dirinya adalah seorang homo. Hal ini wajar karena dengan berkembangnya teknologi semacam internet, membuat kaum homo di belahan bumi yang stau merasa senasib dengan kaum homo di belahan bumi lainnya. Mereka saling mendukung dan membela ‘kaum’nya dengan berbagai macam cara. Jadilah mereka mendirikan perkumpulan kaum homo yang tujuannya adalah memperjuangkan hak-hak kaumnya terutama dalam tataran hukum sehingga boleh kawin secara sah.

Kaum homo ini seolah-olah mendapat angin segar ketika kaumnya bukan hanya didominasi para selebritis yang jelas-jelas emang nggak bisa dipertanggungjawabkan gaya hidupnya. Kalangan intelektual pun sudah mulai dijangkiti penyakit homo ini. Dede Utomo sebagai bapak Homo Indonesia adalah seorang dosen salah satu universitas negeri ternama di Surabaya yang bergelar doktor. Professor di UIN (Universitas Islam Negeri) Jakarta, Musdah Mulia bahkan menganggap homoseks adalah sesuatu yang alami dan berasal dari Tuhan sehingga tidak ada alasan untuk menolak homoseks.

Tidak berhenti di situ saja. Seorang jebolan universitas ternama di Jogjakarta yang lulus dengan predikat cumlaude juga adalah seorang homo terkenal. Tapi keterkenalan homo yang satu ini bukan karena universitasnya melainkan prinsip dan busana yang dikenakannya. Yupz….dia mentahbiskan dirinya sebagai seorang muslimah taat yang berbusana jilbab dan kerudung menutup rapat seluruh tubuhnya. Dia pun menyebut dirinya sebagai akhwat sholihah (gubraks) yang sedang mencari ikhwan idaman. Uniknya, meskipun sudah mengumumkan dirinya dengan terang-terangan perpindahan orientasi seksualnya, homo yang satu ini masih takut untuk meninggalkan sholat Jumat yang memang notabene wajib bagi muslim laki-laki.

Parahnya, kaum gay ini menuntut agar bisa kawin dan hidup berumah tangga selayaknya manusia normal lain. Di banyak negara seperti Belanda dan Amerika, pasangan gay ini bisa mendapat tempat dan menikah resmi di gereja. Bila kita tak waspada terhadap bahayanya gaya hidup gay ini, bukan tak mungkin ada antek-antek asing yang ‘pura-pura’ menjadi intelektual muslim dan melegalkan aktivitas kaum gay ini. Salah satunya yang sudah bergelar profesor yang jelas-jelas merusak Islam dari dalam adalah Siti Musdah Mulia yang melegalkan homoseks.

Biang kerok munculnya homo

Nah, sampailah kita pada bahasan untuk mencari biang kerok munculnya fenomena homo ini. Kalo dirunut ke belakang, hampir semua kasus menyimpang ini adalah akibat lingkungan. Lingkungan dalam hal ini bisa jadi keluarga yang tidak harmonis, ayah ibu selalu bertengkar, atau ayah yang selalu jadi pecundang dan kalah dengan sikap otoriter sang ibu, dan lain-lain. Atau bisa jadi dominasi saudara yang semuanya perempuan bahkan mungkin juga salah pergaulan.

Dari semua peluang kemungkinan itu, yang paling besar pengaruhnya adalah sebuah sistem yang mapan di masyarakat bernama kebebasan. Kebebasan bersikap adalah menjadi salah satu pilar dari sistem yang jelas terlihat kerusakannya yang bernama democrazy (baca: demokrasi). Sistem usang inilah yang menjadi dewa di mana-mana, disanjung dan dipuja. Sistem ini sengaja dijajakan oleh Amerika dan sekutunya sebagai sarana untuk memalingkan umat Islam dari keberadaan Allah sebagai al-Khalik sekaligus al-Mudabbir (pencipta dan pengatur).

Di bawah lindungan demokrasi, manusia jadi bebas mau berbuat apa saja. Bahkan tak jarang seseorang yang awal mulanya normal sebagai laki-laki yang mencintai wanita bahkan sudah mempunyai keturunan, tiba-tiba saja berubah menjadi sangat nafsu dengan laki-laki saja. Dia pun memilih untuk cerai dari istrinya dan memutuskan menikah dengan sesama laki-laki.

Sekulerisme adalah biang kerok selanjutnya yang berusaha memisahkan peran agama (Islam) dari kehidupan. Sekularisme inilah asas dari Kapitalisme yang sangat memuja materi sebagai tujuan hidup. Bahkan banyak motif dari seseorang yang semula normal menjadi homo, juga karena UUD (Ujung-Ujungnya Duit). Ketika sedang menulis tema ini, ada seorang teman ’share’ tentang beberapa homo yang dikenalnya juga menjadikan uang sebagai motif utama.

Mereka ini terpesona oleh gemerlap kota metropolitan dan bertemu dengan kalangan berduit yang sudah bejat moralnya. Karena ketampanan dan body yang cenderung aduhai (ingat body Om Nunu alias Keanu Reeves), mereka pun ditaksir para Om-Om hidung belang. Mereka yang semula polos akhirnya rusak dan terjerumus gaya hidup kaum gay.

Mungkin persoalan ingat mati apalagi akhirat yang nggak kelihatan, sangat jauh dari pikiran mereka. Yang penting, hidup hanya untuk having fun aja dulu. Materi sebagai ujung tombak ideologi kapitalisme telah memainkan perannya di sini.

Solusi donk…

Seseorang bisa diajak untuk sembuh bila ia tahu bahwa dirinya sedang sakit. Begitu juga dengan masyarakat, ia akan berbenah untuk mencari solusi ketika ada kesadaran bahwa something wrong sedang terjadi di antara mereka. Tidak ada masalah yang tak punya jalan keluar. Selalu ada solusi bagi mereka yang mau berupaya mencarinya terutama dalam sudut pandang Islam. Karena bagaimana pun, cuma Islam yang punya ketegasan sikap dalam masalah homoseks ini.

Kita tak ingin Allah Swt. murka. Karena bila sampai Allah murka, maka sungguh tak akan ada yang selamat dari adzabNya meskipun ia adalah orang beriman. Karena yang namanya adzab itu nggak mungkin pilih-pilih datangnya. Ia akan menghantam siapa saja yang ada di antara kaum pendurhaka itu. Oleh karena itu, di sinilah pentingnya dakwah yaitu menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran.

Masalahnya dakwah yang kayak gimana? Dakwah yang menyeru kepada sistem Islam dong ya. Karena masalah homoseks ini adalah buatan sistem bobrok bernama demokrasi yang sangat memuja kebebasan, maka solusinya juga harus dengan sistem baik dan benar bernama sistem Islam. Kalo mengharapkan penyelesaian dari sistem yang ada saat ini, udah deh nggak usah berharap terlalu banyak. Sedangkan koruptor yang trilyun-an, begitu juga otak pembunuhan profesional semacam Tomy bisa bebas lenggang kangkung, apalagi ‘cuma’ seorang homoseks. Nggak bakal ada yang peduli.

Hukum Indonesia tuh kan warisan dari penjajah Belanda, salah satunya adalah selama perbuatan seseorang tidak mengganggu orang lain, maka tak ada orang lain yang bisa menuntutnya. Biar kata dia mau telanjang, mau homo, mau zina, selama tidak ada pihak yang merasa dirugikan, nggak bakal ada pasal hukum yang bisa menjerat pelakunya.

Beda dengan hukum Islam. Homo atau nama kerennya adalah liwath itu sudah pernah terjadi di zaman Nabi Luth. Saat itu Allah telah memberi peringatan agar mereka para pendosa itu segera bertaubat. Bukannya tobat, eh… malah mereka naksir malaikat yang menjelma menjadi manusia dan bertamu ke rumah Nabi Luth. Jelas saja Allah murka dengan manusia jenis ini. Adzab Allah berupa dibaliknya bumi yang atas menjadi di bawah dan yang bawah menjadi di atas, kemudian dijatuhkanNya batu dari tanah yang terbakar menghunjami kaum pendosa itu. Naudhubillah.

Firman Allah Swt. (yang artinya): “Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi,” (QS Huud [11]: 82)

Juga, Allah Swt. berfirman (yang artinya): “dan kepada Luth, Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang mengerjakan perbuatan keji. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik” (QS al-Anbiyaa’ [21]: 74)

Maksud perbuatan yang keji dalam catatan di al-Quran dan Terjemahnya yang diterbitkan Departemen Agama RI, adalah homoseksual dan menyamun serta mengerjakan perbuatan tersebut secara terang-terangan.

Di masa Rasulullah dan para khalifah penggantinya, hukum bagi homoseks adalah bunuh. Ya, hukuman yang bakal dikenakan kepada kaum homo dan lesbian ini adalah dibunuh (jika tidak mau disadarkan). Imam Syafi’i menetapkan pelaku dan orang-orang yang ‘dikumpuli’ (oleh homoseksual dan lesbian) wajib dihukum mati, sebagaimana keterangan dalam hadis, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang mendapatkan orang-orang yang melakukan perbuatan kaum Nabi Luth (praktik homoseksual dan lesbian), maka ia harus menghukum mati; baik yang melakukannya maupun yang dikumpulinya.” (HR Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Baihaqi). (dalam Zainuddin bin Abdul ‘Aziz Al Malibaary, Irsyaadu Al ‘ibaadi ilaa Sabili Al Risyaad. Al Ma’aarif, Bandung, hlm. 110)

Masalahnya, karena saat ini tidak ada Negara Islam berwibawa yang berkompeten melaksanakannya, maka sungguh sayang sanksi ini tidak bisa diterapkan. Walhasil, semakin merajalela yang namanya kaum homoseksual ini. Bila pun ada negeri yang berusaha menerapkan hukum bunuh bagi kaum homoseks, Amerika dan sekutunya serta para aktivis homo akan serentak mengecam bahkan memberi sanksi. Obama saja yang dianggap sebagai pembawa perubahan, adalah presiden Amerika yang mendukung dan melindungi keberadaan dan hak-hak kaum homo. Halah!

Finally…

Jadi, tak bisa tidak bahwa sedikit kontribusi yang bisa kita lakukan bagi perbaikan umat ini adalah dengan berdakwah. Karena sungguh, hukum Islam tidak bisa diterapkan secara parsial atau setengah-setengah saja. Sudah saatnya kita bergerak untuk menyadarkan umat tentang bahaya demokrasi. Karena sesungguhnya inilah biang kerok kerusakan yang banyak dipuja-puja masyarakat dunia. Homoseks hanya satu dari bejibun ‘dosa-dosa’ demokrasi.

Islam saja yang memberi solusi sempurna bagi setiap permasalahan kehidupan termasuk dalam hal homoseksual ini. Jangan beranggapan bahwa kamu aman-aman saja. Ingat adik-adikmu, ponakan, saudara-saudara yang lain juga. Bila tidak sekarang kita bergerak untuk melakukan perbuatan, jangan menyesal kemudian bila semua terlambat. Dalam sistem yang jauh dari Islam seperti saat ini, tak ada yang bisa kita lakukan kecuali mengupayakan dengan maksimal agar Islam kembali diterapkan secara utuh dan sempurna. So, jangan bengong aja. Ayo, berdakwah!

Oya, buat kaum homoseksual, tulisan ini bukan memojokkan kalian, tapi kami mengajak dengan cinta agar kalian bisa balik ke ‘habitat’ awal. Jangan mengampuni apa yang kalian lakukan bahwa homoseksual adalah takdir dan kalian mengklaim tak bsia menyembuhkannya. Insya Allah selalu ada jalan. Asal kalian mau berubah meyakini kebenaran Islam dan ajarannya, dan meyakini bahwa hanya Allah Swt. sajalah sebagai Tuhan yang wajib disembah dan ditaati peraturanNya. Sip kan? Yuk, benahi akidahmu! Sekarang, udah banyak penolong di internet dengan menyebarkan informasi yang benar tentang Islam untuk menyadarkan para homoseksual. Al-Quran sudah jelas membahas masalah ini. Tinggal kalian yang harus menundukkan hawa nafsu kalian dan kemudian taat kepada Allah Swt. dan RasulNya dengan cara mengikuti aturanNya, yakni Islam. Siap kan?





Kondisi Masjid Al Aqsa Gawat

25 05 2009

AL QUDS – Warga Palestina menyuarakan peringatan kepada dunia jika Israel terus melakukan penggalian di bawah Haram al-Sharif di Al Quds, Masjid Al Aqsa di sisi timur Jerusalem itu kini benar-benar dalam posisi bahaya nyata dan mendesak.

“Penggalian Israel dan aktivitas pengedukkan terus-menerus di tanah bawah Haram Al Sharif, telah menyebabkan kerusakan tak dapat diperbaiki terhadap stabilitas konstruksi pondasi Al Aqsa,” ujar Sheikh Raed Salah, pemimpin pergerakan Islam.

Salah, yang telah memantau penggalian Israel dari dekat di Kota Tua Al Quds selama 25 tahun mengatakan Israel tidak memedulikan protes yang diajukan negara-negara Arab dan Muslim lain atas dampak serius pengedukan terhadap situs suci Islam tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Israel, berkordinasi dengan grup pengembang kuat, mulai mengeduk jaringan terowongan pelebaran melalui Kota Tua.

Israel menyebut terowongan tersebut sebagai “proyek turis” yang tidak mengancam konstruksi bangunan suci Islam tersebut.

Hanya saja, warga Palestina dan organisasi Israel, termasuk Komite Israel Menentang Penghancuran Pemukiman, meyakini jika tujuan utama adalah menciptakan akses dibawah tanah untuk menghancurkan Al-Aqsa dan tempat-tempat suci Islami lain di kawasan tersebut.

Tahun lalu, seorang kuasa hukum Israel mewakili grup-anti-pemukiman, Ir Amin, mengungkapkan jika pengembang yang didanai pemerintah mencoba membentuk “fakta-fakta tak dapat diperbaiki” sebagai bagian dari skema pengambilalihan,”

“Saya tidak memiliki keraguan jika yayasan Aqsa telah dilemahkan besar-besaran akibat penggalian terowongan dan yang lain,” ujar Sheikh Salah hati-hati.

“Anda tidak perlu menjadi seorang arsitek hebat untuk memaham ini. Kami telah melihat lubang-lubang dan retakan di seluruh area tersebut,” paparnya.

Satu bagian halaman Masjid Al-Aqsa turun membentuk lubang sebagai akibat penggalian bawah tanah Israel. Penurunan tanah tersebut terjadi dekat air mancur Qaitbay, di bagian barat masjid.

Lubang sedalam satu meter tersebut dikhawatirkan akan akan terjadi lagi dan bertambah.

Sebuah sekolah di lingkungan Silwan juga sebagian melesak ke tanah akibat penggalian Israel di area.

Penghancuran Al Aqsa

Sheikh Salah mengatakan ia sepenuhnya yakin jika Israel menginginkan menghancurkan Masjid Al Aqsa.

“Mereka ingin melakukan itu dengan cara yang seolah-olah terjadi akibat penyebab alam, seperti gempa,” ujarnya.

Ia mengatakan Israel memiliki rencana jahat dan beraksi ketika Muslim hanya melihat dan melakukan upaya tak lebih dari protes-protes verbal.

“Reaksi di mulut tidak akan menghentikan rancangan Israel melawan tempat-tempat suci tersebut, terutama Masjid Al Aqsa,” ujar Sheikh Salah menekankan.

“Kita butuh tindakan proaktif oleh orang-orang dan pemerinah Muslim. Muslim harus mengirimkan pesan yang tidak akan salah diterima oleh Israel dan pendukungnya, jika tempat-tempat suci di Al Quds adalah garis merah.

Al Aqsa adalah Kiblat pertama Muslim, sebelum Ka’bah dibangun, dan dianggap tempat suci ketiga setelah Ka’bah di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.

Posisi penting Masjid Al Aqsa terutama berkaitan dengan kejaidan Isra’a Mi’raj, malam perjalanan Nabi Muhammad, dari Mekkah menuju Al Quds, hingga naik ke langit.

Para pempimpin keagamaan di Israel, termasuk anggota Knesset tidak lagi merahasiakan rencana mereka terkait Al-Aqsa.

Temple Mount Faithful (Kuil Gunung Keimanan) sebuah grup ultra kanan mendedikasikan diri untuk penghancuran Masjid Al Aqsa dan Masjid Kubah Batu.

Temple Mount Institute, nama perkumpulan Yahudi ultra kanan lain, juga telah menyiapkan detail membangun ulang Kuil Solomon di reruntuhan Al Aqsa.

Tidak Melebih-lebihkan

Di tahun-tahun terakhir, pemerintah Israel yang berkuasa telah mengijinkan kelompok Yahudi ultra-kanan untuk beribadah di halaman luar Haram al Sharif (masuk kompleks halaman Masjid Al Aqsa)

Petugas resmi Waqaf Muslim mengingatkan situasi tersebut.

“Saya pikir mereka ingin mengamankan posisi mereka, yang kemudian untuk mengkonsolidasi dan melebarkan keberadaan Yahudi,” ujar Sheikh Muhammd Hussein, kepala Dewan Utama Muslim, yang juga memantau Haram al Sharif.

“Inilah mengapa Muslim di seluruh dunia, dan juga pemerintahan dari negara Muslim harus melakukan aksi nyata terhadap agresi provokatif yang dilakukan di tempat-tempat suci Islam,” ujarnya.

Sheikh yang juga mendedikasikan dirinya mengekspose rencana Israel di Al Quds mengatakan Muslim harus menyadari jika peringatan yang berulang-ulang disampaikan itu tidak melebih-lebihkan.

“Kapankah Muslim akan benar-benar menyadar jika bahaya itu nyata? Ketika masjid benar-benar hancur dan berita penghancurannya muncul di Al-Jazeera?” kata Sheikh.

“Hanya kesadaran cepat dan sungguh-sungguh umat Muslim dan negara Arab yang mampu membantu, dan itu yang benar-benar kami coba lakukan,” katanya. (Republika online, 25/05/2009)alquds





PKS Tak Jualan Syari’at Islam

6 04 2009

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak akan menjual isu syari’at Islam pada Pemilu 2009. “Ini agar PKS bisa menempatkan orangnya di kekuasaan. Soal syariat Islam dan sebagainya, sudah tidak relevan lagi bagi PKS,” ujar Wakil Ketua Fraksi PKS (FPKS) Zulkieflimansyah, di Jakarta, Jum’at (30/12/2009).

Untuk itu, katanya, pihaknya mengaku siap berkoalisi dengan dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Menurutnya, konstituen PDIP yang unik menjadi daya tarik utama PKS mendekati partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu. Baca entri selengkapnya »





PKS, Antara Pengharapan dan Pengakuan

6 04 2009

Menjelang Pemilu 2009, banyak harapan kembali disandangkan kepada parpol-parpol Islam.  Yang disebut parpol Islam tidak mesti partai berasaskan Islam, melainkan juga parpol yang berbasis massa Islam.  Dengan demikian, definisi ini mencakup PKS, PPP, PBB, PKNU, PBR, PAN, PKB dan semacamnya.  Meskipun Golkar dan PDIP pun banyak memiliki anggota dari kalangan Muslim, namun ia tidak termasuk dalam kelompok parpol Islam ini, karena keduanya tidak menjadikan umat Islam sebagai basis massa.  Pandangan ini tidak berubah meskipun PDIP, misalnya, telah mendirikan ormas Islam yang diberi nama Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi).

Baca entri selengkapnya »





DOA PERNIKAHAN UNTUK SANG ADIK

23 11 2008

sa

Ya Allah,
jadikanlah pernikahan kami pernikahan yang barakah
pembuka pintu rahmat bagi kami, keluarga kami dan ummat
penyempurna keislaman kami
tungku tempat kami menempa shabar dan syukur
sekolah tempat kami belajar menjadi dewasa
jalan kami menggapai cinta-Mu

Ya Allah,
ampuni dosa-dosa kami
maafkan segala khilaf kami
luruskan niat kami
sucikan hati kami
kuatkan tekad kami
bimbing kami
lindungi kami dari segala tipu daya syaitan
agar kami dapat menapaki jalan baru ini, demi menggapai ridho-Mu Baca entri selengkapnya »





UNDANGAN PERNIKAHAN

23 11 2008

Pernikahan adalah sesuatu yang sangat indah di dalam hidup ini, saya atas nama keluarga mengundang semua mahasiswa bogore educare angkatan 11 untuk mengahdiri pernikahan adik kembar saya. susanti herlina. pada tanggal 11 desember 2008undangan-2





HAPPY BIRTHDAY TO BEC

7 08 2008

MET ULTAH BWT BEC





Menyambut Bulan Ramadhan

7 08 2008

Bulan Ramadhan bulan berganda. Setiap apa saja yang dilakukan akan mendapat balasan berganda. Malahan nafsu kita juga turut berganda walaupun pada bulan ini syaitan dirantai oleh Allah. Ini adalah kerana nafsu telah bertapak di hati dan bermaharajalela.

Saudara-saudari,

Apabila kita membuat kesilapan kita sering menyalahkan syaitan dan iblis yang menggoda kita. Tetapi mengapakah kesilapan yang sama turut berlaku dalam bulan Ramadhan? Adakah rantai-rantai yang membelit kaki-kaki syaitan itu terlalu panjang hingga dapat memberi ‘petunjuk’ kepada kita?

Sabda Rasulullah saw.:

“Apabila datang bulan Ramadhan, dibukakan pintu langit dan ditutup pintu neraka serta dibelenggu segala syaitan.”

Semoga dengan keberkatan Ramadhan ini kita akan dapat menggilap kembali hati kita yang pudar dan melumpuhkan nafsu-nafsu hitam yang bertahta di hati kita selama ini. Oleh itu, inilah masa yang perlu digunakan sebaik mungkin untuk mendidik kembali nafsu kita yang selama ini dikongkong oleh syaitan. Berpuasa bukanlah sekadar berlapar semata-mata. Tetapi puasa adalah berlapar di samping mendidik nafsu dan peribadi manusia. Ini adalah jihad yang maha besar yang perlu dihadapi oleh setiap umat Islam.
Baca entri selengkapnya »





Kepemimpinan “Kritis”

7 08 2008

Memimpin kelompok, organisasi, perusahaan, apalagi negara memang tidaklah gampang. Tapi, tidak pula susah. Disebut memimpin berarti ada yang dipimpin. Ada mitra kerja (atau bisa disebut bawahan) yang akan menggalang kebersamaan untuk mencapai tujuan yang telah disepakati.

Jabatan pemimpin adalah sebuah amanah. Apalagi jika yang dipimpinnya adalah organisasi dakwah yang punya cita-cita adiluhung, yakni berupaya melanjutkan kehidupan Islam. Insya Allah hal itu merupakan amal shaleh, tentu saja jika ikhlas melakukannya. Karena memimpin adalah amanah, maka seorang pemimpin tidak berhak menjadikan organisasi yang dipimpinnya sebagai hak milik pribadi, sehingga merasa perlu dan wajib (menurut ukuran diri sendiri) untuk memperlakukan organisasi tersebut sesuai kehendaknya, atau merasa berhak mengorbankan bawahan dengan berlindung atas nama penyelamatan organisasi.

Menjadi pemimpin bukan berarti antikritik. Bukan pula harus merasa benar sendiri. Sehingga anekdot dalam kepemimpinan akhirnya berlaku: 1). Pemimpin tak pernah salah. 2). Jika pemimpin bersalah, kembali kepada pernyataan pertama. Tentu ini sangat menggelikan dan sungguh merupakan kepemimpinan yang ‘kritis’ (baca: mengkhawatirkan). Baca entri selengkapnya »





HAPPY BIRTHDAY BEC

5 08 2008

Selamat ulang tahun buat BEC. Semoga di hari jadinya ini akan terus menjadi sekolah yang gratis yang membawa maslahat untuk umat ini. Maju terus buat BEC jangan sampe goyah dan apabila sudah ada di atas jangan lupa dengan yang bawah.  Juga buat angkatan XI semoga semuanya lulus ke babak selanjutnya  n  Kita bisa  wisuda bareng-bareng. oke…